Pemerintah Ukraina dan Departemen Keamanan Dalam Negeri (DHS) di Amerika Serikat telah menuding Rusia sebagai penyebab di balik serangan siber.
Pinjaman tersebut sebenarnya sudah disetujui pada Oktober lalu, namun dewan menunggu pemerintah Ukraina menindaklanjuti serangkaian kebijakan ekonomi, sebelum menyetujui bantuan kepada negara yang dilanda perang tersebut.
Kiev merespons dengan larangan impor barang-barang yang berasal dari Rusia, yang mulai berlaku pada 10 Januari 2016.
Perdana menteri meminta rakyat Ukraina untuk menunjukkan persatuan dengan mendukung sikap Zelensky.
Sebuah pesawat sipil ditembak jatuh - baik secara tidak sengaja atau tidak - adalah tindakan yang harus dikutuk dan Iran harus bertanggung jawab penuh
Lebih dari selusin situs web pemerintah Ukraina tidak dapat diakses pada Jumat (14/1), dalam serangan siber yang juga menargetkan sejumlah kedutaan besar.
Permintaan pendanaan tersebut mencakup lebih dari US$20 miliar untuk senjata, amunisi dan bantuan militer lainnya, serta US$8,5 miliar dalam bantuan ekonomi langsung kepada pemerintah Ukraina, dan US$3 miliar dalam bantuan kemanusiaan.
Pemerintah Ukraina dilaporkan menolak proposal perdamaian dengan Rusia yang ditawarkan oleh Menteri Pertahanan Indonesia Prabowo Subianto dalam IISS Shangri-La Dialogue di Singapura.